Wed. Oct 9th, 2024

Buatmu jadi penasaran

Perjalanan hidup itu indah. Ada suka dan duka, ada cinta dan harapan, ada bersama, ada pula perpisahan. Bukankah itu pengalaman yang menarik? Tanyakan pada diri sendiri. Pasti semua ditemukan dalam satu potret hidup kita sendiri. Itulah fakta perjalanan hidup kita. Tidak dapat memungkiri, kisah terlukis dengan dua dimensi, yaitu derita dan bahagia. Bagaikan mata uang kertas/logam yang sama, ketika dibalik, masih terlihat ada perberbedaan.

Kita melukiskan perjalanan hidup setiap hari dengan dua dinamika, susah dan senang. Kalau sekedar pengalaman saja, tidaklah cukup. Kita perlu merangkai dengan mutiara indah, goresan yang lugas tetapi penuh dengan makna dan pastinya pengalaman berahmat. Bukan kisah-kisah itu indah?

Cinta tak terbatasmu

Indahnya sebuah kisah, bahkan tak pernah habis untuk diingatkan kembali dengan mencoret-coret di atas kertas buku harian. Buku harian itulah cinta yang tak pernah habis, apa pun yang dirasakan: pahit manis, bahagia derita, putus lanjut tentang kisah asmaramu, kalau digoreskan dalam sebuah lembaran kertas putih itu, Anda takkan pernah memikirkan untuk habis. Selalu ada dan tetap ada yang kosong untuk diisi. Isilah catatan kisah-kisahmu, apapun itu. Tulis apa adanya. Sebab semua akan memberimu makna dan harapan baru. Pengalaman itu membentukmu hari ini. Buku harian yang merekam semua kisah perjalanan hidupmu, mengingatmu untuk menitik air mata bila melewati pengalaman pedih, membahagiakanmu bila menghadirkan kembali kisah-kisah romantika.

“Oh buku harian? Kapan engkau habis? Kulihat masih saja ada yang kosong?”Terungkap dalam benakku.“Eh, maaf aku tidak akan habis sebab engkau tak menekanku dengan tinta teman perjalananku untuk mengingat kisahmu sehingga engkau dapat membukanya sebagai peristiwamu masa pada masa lalu.”Andaikan buku harian itu berbicara pasti dia mengatakan itu.

Terima kasih karena engkau membuatku terus mengungkapkan isi hati yang kusampaikan kepadamu [Buku Harian]. Engkau menjadi teman perjalananku, yang indah dan yang jelek sekalipun…

Kasih-Nya tanpa batas

Sosok seorang pribadi yang mengesankan adalah Dia yang selalu ada bagiku. Kasih-Nya selalu membuat semua pengalaman menjadi lebih indah. Kasih tidak sekedar dalam ungkapan kata-kata-Nya, tetapi telah ditunjukkan dalam pengorbanan-Nya, tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa bagi sahabat-sahabatnya [Yoh 15:13]. Kasih-Nyaa konkret dan tak pernah batas dengan ruang dan waktu. Ia hadir dalam perjamuan kudus-Nya melalui Ekaristi suci yang memberikan diri. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu [Mat 26:26-28; Mrk 14:22-25]. Kasih yang konkret selalu menjadi sumber kekuatan kita.

Dia selalu menjadi andalan, melalui Dia, hidupku dan hidup Anda telah dipersatukan oleh rahmat yang istimewa. Rahmat yang mendorong diriku dan Anda untuk melakukan sama seperti Allah tunjukkan kepada kita melalui Yesus Kristus yang mengorbankan diri pada kayu salib. Tidak sebatas pengorbanan-Nya, dan pada hari ketiga Ia bangkit. Kasih tanpa batas menembus segala rencana kehidupan manusia.

Belajar dari kebangkitan Kristus

Setelah ia mengalami penderitaan, sengasara dan wafat di kayu salib, pada hari ketiga Ia bangkit. Ini perlu dilihat sebagai refleksi iman. Peristiwa kebangkitan menjadi sumber pokok iman Kristiani. Peristiwa itu terjadi pada beberapa abad yang lalu, kita hanya mendengarkan kisah-kisah-Nya, namun pengalaman kesatuan dengan-Nya tetap menjadi pengalaman berahmat.

Persis sama seperti itu yang terjadi dalam kehidupanku dan Anda setiap sehari-hari. Pengalaman masa lalu akan diubah saat ini kalau hati dan batin kita terdorong untuk mengolah menjadi pengalaman rahmat. Bukan sebuah waktu yang menentukan perubahan itu, tetapi kita menemukan arti dan makna terdalam yang didukung dengan waktu.