1921 – 2025, pada bulan Maret 1921 atau tepatnya 104 tahun lalu kita mengenangkan Br Leo, Br. Kanisius, Br. Longinus, Br Maternus dan Br Seravinus yang datang ke Singkawang untuk mengemban misi menyebarkan pengetahuan dan menebarkan iman. Sebagai pengikut Fransiskus dan dalam perlindungan Bunda Maria Tersuci merelakan diri untuk diutus sebagai saudara ke seluruh penjuru dunia.Sebagai peziarah harapan.
Karenanya, persaudaraan dalam banyak wujudnya adalah sumber harapan bagi semua orang, khususnya saudari-saudara yang paling membutuhkan. Syukur kita haturkan kepada Allah Pencipta, dan sesama kita atas tanggapan cepat dan solidaritas murah hati yang diperlihatkan umat beriman dan semua orang yang berkehendak baik, di waktu bencana, bencana alam atau bencana buatan manusia, seperti konflik dan perang.
Semua orang ini dan kebaikan mereka mengingatkan kita umat beriman bahwa semangat persaudaraan besifat universal, dan bahwa semangat itu melampaui semua batas : etnis, agama, sosial dan ekonomi. Dengan mengenakan semangat ini, kita meneladan Allah yang memandang dengan murah hati umat manusia yang Ia ciptakan, atas semua ciptaan lain dan seluruh alam semesta. Itulah sebabnya kepedulian dan perhatian yang berkembang atas planet sebagai rumah kita bersama, menurut Paus Fransiskus, adalah tanda pengharapan lain juga.
Kita juga sadar bahwa harapan juga memiliki musuh-musuhnya : kurangnya iman akan kasih dan perhatian Allah; hilangnya kepercayaan kepada saudari-saudara kita, pesimisme, keputus-asaan dan sikap sebaliknya kesombongan tanpa dasar; generalisasi yang tidak adil yang didasarkan pada pengalaman negatif saja, dan sekian banyak yang lain. Pikiran, sikap dan reaksi ini mesti dilawan secara efektif,
Persaudaraan kita sebagai pengikut Fransiskus hanya mungkin dipahami dalam relasi dengan Allah sebagai Bapa. Karena Dia Bapak kita maka kita semua bersaudara. Pernyataan ini bukanlah sesuatu baru. Namun yang penting bukan apakah baru atau tidak namun apakah berpengaruh atau tidak. Mungkin saja kita setuju sekali dengan pernyataan ini namun sesungguhnya tidak ambil pusing satu sama lain. Apakah relasi kita dengan Allah sebagai Bapa mampu mempengaruhi relasi kita satu sama lain? Manfaat pernyataan indah yang didukung oleh kitab suci dan berbagai dokumen gereja tetap terbatas sekali selama tidak mampu mempengaruhi perilaku dan khususnya relasi-relasi kita. Dalam pertemuan hari persaudaraan ini kita akan berusaha membuat relasi kita dengan Allah makin berdaya dalam hidup kita, persaudaraan dalam pertobatan.
Bapa Paus Fransiskus secara khusus meminta tarekat hidup bakti pada tahun Yubileum sebagai peziarah harapan menuju perdamaian dari segala komunitas di seluruh dunia untuk memberikan kesaksian yang memancar dan berdaya pikat tentang persekutuan persaudaraan. Biarkan setiap orang mengagumi bagaimana Anda saling memperhatikan satu sama lain, bagaimana Anda saling mendukung dan mendampingi satu sama lain dalam suka dan duka persaudaraan, tidak ada satu pun yang hilang.