Pada hari Sabtu tanggal 7 Desember 2024 bertepatan dengan peringatan Santo Ambrosius, setelah merenovasi kamar tamu lama dan membangunnya kembali kurang lebih satu tahun, akhirnya pada hari ini boleh diberkati agar semua gedung aman, nyaman, representatif, rapi, berwawasan lingkungan dan mendukung karya pelayanan para bruder komunitas MTB Pati.
Sebelum misa pemberkatan oleh pastor Anton, MSF, terlebih dahulu diadakan doa bersama warga setempat sebagai warga masyarakat yang baik yang tidak terlepas dari tetangga kiri kanan yang selalu bersama mendukung dan menjaga kebersamaan, menghormati satu sama lain dalam keragaman, agama, suku dan budaya.
Selain gedung baru, diberkati juga museum mini Singadimejo untuk mengenang para pendahulu bruder MTB. Ide gagasan nama Singadimejo dari sapaan umat kepada Br. Leo Jansen sebagai salah satu misionaris yang sangat dikenal umat dan masyarakat di Pati. Museum terbuka untuk umum mengingat juga rumah induk bruderan bagian depan yang dibangun tahun 1936 sudah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Pati sebagai salah satu bagian dari situs cagar budaya yang haru dijaga dan dirawat.
Setelah pemberkatan pemimpin umum menegaskan bahwa kehadiran para bruder MTB tetap meneruskan apa yang telah dirintis oleh para pendahalu dengan melihat situasi kebutuhan jaman. Hadir pula bapa Haryanto Bapak Lurah kelurahan Pati Lor sebagai wujud dukungan pemerintah akan gereja katolik, kehadiran para bruder dalam karya dan pelayanan dalam bidang sosial, karitatif, pendidikan yang senantiasa tulus dan penuh kasih.
Maka dengan kehadiran museum Singadimeja ini, menambah daftar bangunan bersejarah museum bruder MTB yaitu di Ste. Marie Netherland dan juga Museum J. Van Hooydonk di Singkawang.