Wed. Oct 9th, 2024

In Memoriam Br. Berardus Jacobus Duwin MTB

Br. Berardus Jacobus Duwin lahir pada tanggal 27 Desember 1937 di Sei Mawang, Sanggau Kapuas.
Dibabtis pada tahun 1948 di Paroki St. Petrus Sanggau.
Menerima sakramen Penguatan pada tahun 1950 di Paroki santo Petrus Sanggau.
Lahir dari keluarga Bapak Petrus Naku dan Ibu Martha Pigang, dengan 6 bersaudara.

Riwayat hidup membiara sebagai berikut:
Diterima sebagai postulan pada tanggal 27 Agustus 1959
Penerimaan Novis 27 Februari 1960
Profesi tanggal 27 Februari 1961 selama 3 (tiga) tahun
Pembaharuan profesi 27 Februari 1963 untuk masa 2 tahun
Profesi kekal pada tanggal 27 Februari 1966

Riwayat Pendidikan sebagai berikut:
SR pada tahun 1951
SGB pada tahun 1956
SGA pada tahun 1964

Riwayat pekerjaan, karya dan pelayanan:
• Guru SD sub Perum tahun 1956-1959 di Jemongko
• Guru SD sub Bruder di Singkawang pada tahun 1959 – 1962
• Kepala SD sub Bruder 1962 – 1964 di Pontianak
• Kepala SD sub Bruder di Singkawang pada tahun 1964 – 1968
• Guru SMPK Pati pada tahun 1968 – 1969
• Guru SMPK Sanggau 1969 – 1971
• Kepala SD sub Bruder singkawang 1971 – 1973
• Kepala SD sub Bruder di Banjarmasin 1973 – 1974
• Kepala SD sub Bruder Singkawang pada tahun 1974 – 1978
• Kepala SD Bruder Kanisius Pontianak 1978 – 1984
• Kepala SD Bruder Nusa Indah 1984 – 1997
• Anggota Dewan Regio di Pontianak pada tahun 1978 – 1997
• Pemimpin Komunitas di Patimura Pontianak 1997 – 2001
• Kolektor keuangan untuk di SD Bruder di Pontianak pada tahun 1998
• Pemimpin Komunitas di Patimura Pontianak Pontianak 2006
• Purnakarya dan tinggal di Patimura Pontianak tahun 2008 sampai sekarang.

Bruder Pendidik yang Simpliciter et Confidenter

Entah Hidup entah mati kita tetap milik Tuhan. Br. Berardus Yakobus Duwin MTB adalah seorang yg sederhana dan setia dalam panggilanNya. Selalu menyerukan semangat sebagai bruder MTB yaitu simpliciter et confidenter.

Siap dan taat ke mana pun di utus. Hampir di setiap perutusannya selalu dipercaya oleh kongregasi untuk bertugas menjadi pendidik sebagai guru, kepala sekolah ataupun kolektor keuangan sekolah (ekonom/bendahara).

Br. Berardus sejak masuk persaudaraan pada tahun 1959, sudah menjadi guru. Sebagai guru dia memiliki perhatian yg besar terhadap kemajuan anak anak didiknya. Sejak tahun 1970 an sampai pensiun dia diberi tanggungjawab sebagai Kepala Sekolah. Begitu juga di Kongregasi diberitaggungjawab sebagai Piko cukup lama. Dalam hemat saya, jiwa kepemimpinannya melekat dalam dirinya sebagai Pelayan dan memberi perlindungan bagi yang lemah. Sebagaimana pengalamannya sebagai kepala sekolah yang membantu anak yang orang tuanya ditahan oleh pihak keamanan ketika peristiwa th. 1970 an (peristiwa ini di kenal sebagai demontrasi di Kalbar).

Tentu masih banyak cerita kisah pengalaman yang dia alami selama sebagai bruder pendidik yang penuh suka duka.

Br. Berardus juga termasuk Bruder Pribumi/Asli Dayak kedua setelah Br. Amideus Somah yg meninggal beberapa tahun silam. Kedua Bruder pribumi Indonesia ini setia sampai akhir hidupnya. Keteladanan hidup yang biasa dengan pekerjaan biasa yang dihayati tentu suatu teladan yg bersumber pada kesetiaan Bunda Maria pada kehendak Tuhan. Kesederhanaan sebagai pengikut Santo Fransiskus.

Tugas terakhir yg diemban almarhum adalah sebagai kolektor keuangan dari sekolah sekolah SD Bruder di Pontianak.

Saban pagi Br. Berardus mengendarai motor bebek Yamaha CB tahun 1980 an yg seringkali kalau mau pergi harus distarter agak lama baru hidup. Tugas ini diembannya kurang lebih 10 tahun an setelah fisik nya tidak memungkinkan utk mengendarai sepeda motor dan tugas yg penuh resiko.

Beliau bruder yang ramah, guru yang baik, peka, energik, suka berpantun, selalu mendorong memotivasi bruder-bruder muda untuk kreatif, terus maju, untuk tidak mau diam dan mau melakukan apa saja yang baik. Ia selalu menekankan sebagai bruder MTB yang simpliciter et confidenter meneladan Bunda Maria, Santo Fransiskus dan Mg. J. Van Hooydonk. Beliau juga selalu melayani tamu-tamu yang datang ke komunitas dengan ramah.

Salah satu pantunnya yang termuat di majalah Pratikami ;
Jika hari sudah mulai siang
Berjalan aman bisa ke tujuan tertentu
Kita berdoa pagi, siang dan petang
Karena beriman tidak merasa jemu

Dia juga dikenal sebagai bruder yang kerap memberi sapaan pada setiap bruder dengan sebutan yang unik. Misalnya nama Kris…dipanggil Akaris…Br. Flavianus dipanggilnya Aflavi/Fila…Br. Bosco dipanggilnya Bokoharam….tentu tidak semua para bruder dia panggil dengan nama yang digelarinya senang akan itu. Tapi bagi saya yang pernah satu komunitas itu dengan almarhum sebagai ungkapan keakraban persaudaraan.

Kenangan akan pendidikan di Nyarumkop nampaknya melekat kuat dalam ingatannya. Tentu pengalaman perjumpaannya dengan misionaris Para Bruder MTB yg mendidiknya. Keteladaan lain yg diwarisinya yg tidak kalah penting adalah displin waktu acara harian di komunitas dan doa harian di Kapel.

Momen perayaan kongregasi dan hari ulang tahun para saudara merupakan momen yang sangat membahagiakan untuk beliau. Beliau ingat betul hari ulang tahun para saudara, tidak ada satupun yang dilewatkan untuk diperhatikan dan diberi ucapan. Dia selalu mengingatkan para saudara dengan candaan … makan besaaa (makan besar/makan spesial karena hari raya atau ulang tahun.

Beliau juga selalu siap dan setia untuk membantu tugas membagi komuni baik di Gereja Katedral maupun untuk melayani membagi komuni untuk orang sakit di RS Antonius.

Pada lima tahun belakangan ini, almarhum sering keluar masuk Rumah Sakit Antonius karena faktor usia. Usianya yang lanjut dengan kondisi fisiknya yang mulai sakit-sakitan, dengan rela hati tugas-tugas di luar komunitas beliau serahkan kepada pimpinan komunitas, namun untuk tugas-tugas komunitas beliau tetap bersedia ambil bagian dalam tugas-tugas komunitas seperti merawat kebun dan taman.

Ia senang menekuni hobbi bertanam bunga, terung, pepaya, dsbnya. Taman Gua Maria di samping Kapel adalah lahan kebunnya yang selalu dikunjunginya setiap pagi dan sore untuk menyiram dan merawat tanamannya. Kadang juga bunga yg bagus dan indah dalam pot disianginya dan dipisah sebagai bibit untuk diperbanyak. Tapi kadang-kadang di buangnya. Demikian lah almarhum mengisi waktu pensiunnya.

Bulan Juni 2024 beliau membatalkan keinginannya untuk mengikuti retret tahunan karena merasa diri kurang sehat, susah buang air dan akhirnya dirawat di RS Antonius untuk diagnosa dan kemungkinan tindakan medis sakitnya. Namun dengan penuh semangat beliau mengungkapkan kepada pemimpin umum ketika berkunjung jika ada kesempatan untuk cek kesehatan, berobat dan tindakan medis lebih lanjut beliau ingin di Yogyakarta saja beliau tidak mau ke tempat lain, selain dekat dengan novisiat dan kotabaru juga dekat dengan para saudara yang bisa menemani, beliau merasa begitu aman ketika ada para saudara di dekatnya.

Ia mempersiapkan diri untuk perjalanan ke yogyakarta dengan menempa fisiknya agar terlihat lebih sehat, setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya keinginan beliau tersebut direkomendasi DPU untuk tindakan medis yang urgent dan mendesak saja di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Mengingat Br Carol sebagai perawat sedang libur mengunjungi keluarga, DPU meminta bruder Willi yang bertugas merawat lansia untuk menemani, mengurus dan melayani beliau selama di Yogyakarta dan tinggal di komunitas Novisiat Bruder MTB Alverna. Di Novisiat kerinduannya begitu terobat, beliau bersemangat, beliau tidak mudah mengeluh, beliau tetap riang gembira dan terus memberi motivasi kepada calon-calon bruder. Bahkan beliau masih bertutur, bercerita dan merekomendasikan beberapa tanaman yang cocok di tanam di halaman dan kebun Novisiat.

Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, setelah melewati dua kali tindakan medis di RS Panti Rapih. Dimana beliau merasa lebih baik dan cukup bergembira karena merasa sakitnya jauh berkurang, merasa sehat dan keinginan cepat kembali ke Novisiat berkumpul bersama saudara. Akhirnya beliau menyadari betapapun kuatnya, sebagai manusia yang punya kelemahan beliau menyampaikan keterbatasannya secara fisik ketika masa pemulihan dan harus kembali dirawat.

Setelah terlihat beberapa hari dirawat ada harapan sepertinya mau melewati masa kritis, ternyata beberapa hari kemudian tepatnya pada hari Minggu Tanggal 4 Agustus 2024 pukul 11.05 menit, saudara maut menjemput dan memantapkan berjalan bersama Bapa menuju kediamanNya untuk berkumpul bersama para kudus di Surga. Dihantar oleh Injil Yohanes 6:35 minggu ini “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”

Sekarang bruder tidak lapar dan tidak kehausan lagi karena bruder telah dengan penuh iman setia senantiasa mengikuti Yesus Kristus sang roti hidup yang selalu memberi roti kepada yang lapar dan air kepada yang kehausan.

Terima Kasih
1. Yang mulia Mgr Agustinus Agus Uskup Keuskupan Agung Pontianak dan para imam yang telah berkenan memimpin misa reqiuem dan mendoakan arwah saudara kami Br. Berardus MTB
2. RP Alexius Mingkar Pastor Paroki Katedral Santo Yosep Pontianak yang berkenan memimpin misa requiem pemberangkatan saudara kami ini Br Berardus ke tempat peristirahatannya yang terakhir dan mengijinkan memakai Gereja Katedral St. Yosep untuk misa keberangkatan Br. Berardus MTB
3. Kongregasi Bruder MTB, Komunitas Patimura, Komunitas Novisiat Alverna Banguntapan Yogyakarta, Komunitas Alverna Kotabaru Yogyakarta, Komunitas Pati serta di Komunitas di mana beliau pernah menjadi bagian dan hadir, serta saudara-saudari yang dengan penuh kasih persaudaraan menemani, melayani dan memperhatikan beliau selama proses pemulihan kesehatan dengan berbagai cara dan usaha baik sampai pada saat-saat terakhirnya.
4. Keluarga Besar Sei Mawang, Sanggau dan sanak saudara di mana pun berada yang tidak bisa kami sebut satu persatu. (saudara, kakak, adik, kemenakan, cucu, cicit) atas doa, dukungan selama sehat maupun ketika sakit dalam perawatan, pengobatan sampai berpulangnya Br. Berardus MTB
5. Para pastor/frater/bruder/suster/bpk/ibu dan saudara-saudari sekalian yang berkenan hadir dalam misa requiem. Kehadiran saudara-saudari memberi kekuatan, dukungan, semangat kepada kami para bruder MTB.
6. Kami bersyukur dan berterima kasih juga kepada dokter dan perawat RS Panti Rapih Yogyakarta dan RS Santo Antonius Pontianak, para dokter, perawat serta siapa saja yang telah berusaha dengan berbagai caranya untuk meringankan penderitaan saudara kami ini.
7. Dan kepada semua saudara/saudari yang mungkin belum tersebut dengan berbagai caranya mengalami perjumpaan dengan beliau, mendukung  dalam setiap langkah jalan panggilannya.

Hidup bahagia citaan apa gerangan
Bukan sumbangsih tak harta bertimbun
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan
Perlu saling mengerti serta pengampun

Selamat jalan, br Berardus, kami mencintaimu sebagai seorang bruder pendidik yang penginspirasi, tidak mudah mengeluh, tak kenal lelah menjadi penyemangat dan pendukung kami selama di dunia dalam simpliciter et confidenter yang selalu engkau gaungkan untuk kami. Kami selalu memaafkanmu, mohon maaf juga dari kami jika masih ada yang tingkah laku, tutur sapa, perbuatan kami yang kurang berkenan kepadamu selama ada di dunia. Tuhan yang Maha Pengasih, yang senantiasa mengasihi dan mengampuni umatnya, Ia yang mengampuni segala dosamu selama di bumi ini, kiranya bruder juga terus menjadi pendoa kami di Surga agar peziarahan kami di dunia mampu menampakan dan melakukan segala kebaikan, memberi cahaya dalam kegelapan, dan mampu melakukan segalanya yang baik seturut rencana kasihMu Tuhan.

(sumber penunjang : praktikami; br. kris; para br)

By vianmtb