Hari Valentine yang selalu dirayakan jatuh pada tanggal 14 Februari, identik dengan hari kasih sayang atau Valentine day’s. Dihari yang romantis ini, kita sering menggunakan kesempatan untuk mengutarakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Entah itu kepada orang tua, pacar, saudara, sahabat. Dan tentunya dengan pasangan hidup yang sering kita jumpai dalam dewasa moderen ini. Dengan segala macam cara untuk mengungkapkan perasaan cinta baik melalui kata-kata, bunga, benda atau barang yang menyerupai atau mewakili kata semuanya representatif cinta itu sendiri.
Kenangan Masa Lalu
Ketika saya memasuki usia remaja tepatnya saat masih duduk di bangku SMA, saya sering kali mengalami jatuh cinta. Entah itu sesama sekolah, beda sekolah, atau dengan orang-orang yang tak saya kenal sebelumnya. Dengan pengalaman itu hati saya sering kali berbunga-bunga, mengembirakan dan sekaligus memalukan. Seolah-olah seperti di sinetron di TV menjadi nyata dalam hidup saya. Dari pengalaman ini, saya berusaha membangun cinta yang bermutu, agar semakin dewasa dan berusaha memaknai arti cinta yang sesungguhnya. Pengalaman saya ketika di kelas 1SMA, saya merasa asing dengan “ hari valentine”. Saya merasa kaget, ketika teman-teman kelas dan teman-teman yang lain di sekolah yang sudah saya kenal sebelumnya, khususnya teman cewek yang memberi kejutan kepada saya. Saya cukup heran dengan kejadian itu. Mereka tiba-tiba datang memberi salam. Bukan hanya salam tetapi beraksi dengan melakukan “cipika-cipiki” dan sambil memeluk seraya berkata “Happy Valentine day”. Saya hanya diam dan terpaku dengan perstiwa tersebut. Saya merasa malu dengan perlakuan mereka di depan banyak orang. Semua teman-teman saya mentertawai saya di dalam kelas. Karena mereka melihat saya sangat kaku, malu, gerogi, dan lain sebagainya. Dengan sepontan teman saya berkata; Bro…… ini hari valentine lho? Hari kasih saying bro…, tidak usah malulah dengan kejadian seperti itu, haa…..haaa….haaa….itu mah biasa bro…
Tidak Asing Lagi
Pada saat itulah saya mulai tahu bahwa ada hari raya khusus yang diperingati atau dirayakansecara global yakni hari valentine. Ketika momen ini sudah tidak asing lagi maka pada saat kelas ll SMA saya tidak kaget lagi. Bagi saya dengan peringata hari valentine selalu mengenang khusus hari cinta kasih bagi siapa saja yang kita rasa sebagai orang yang patut dikasihi. Pada saat itu pula banyak teman-teman yang memberi kado, ciuman mesra dengan pacar mereka, jalan-jalan dan lain sebagainya. Kado yang saya dapat waktu itu adalah bukan sebuah benda atau barang, melainkan sebuah kata-kata Aku momang ite. Kata-kata ini adalah kata yang relevan bagi anak muda Manggarai yang artinya adalah Aku sayang (aku saying/ Cinta kamu). Kata-kata tersebut, begitu kuat dan mengakar ingatan saya sampai saat ini. Mungkin saja saat itu Tuhan sendiri berbicara kepada saya melalui teman saya. Berawal dari kenangan masa lalu itu, saya sadar bahwa betapa berharganya ungkapan “ cinta/sayang” kepada sesorang apalagi dibarengi dengan perbuatan, dengan tulis ikhlas. Sebenarnya, perasaan-perasaan afektivitas seperti itu sangatlah penting bagi orang-orang disekitar kita, entah keluarga,pacar dan sahabat. Maka di hari valentina inilah kesempatan bagi kita untuk merenungkan kata “ cinta/sayang” . Seberapa penting cinta bagi saya dan apa makna yang sesungguhnya? Hari valentine sebetulnya undangan yang tanpa rasa malu dan bersalah mengajak saya untuk melakukan intruksi dari Tuhan, yang barang kali cukup nasihat pada umumnya; “Ingin menerima? Memberi | Ingin disayang? Jadilah penyayang | Ingin di cinta? Maka mencintailah |Ingin membalas dendam? Mengampuni.”Memang tak mudah bagi kita untuk mengerti arti cinta. Memang benar adanya cinta sulit untuk dimiliki dan dilepaskan mulai sekarang. Pandanglah cinta di hari valentine sebagai bagian perjalanan hidup. Cinta bukan barang, bukan benda mati, bukan juga benda hidup. Cinta tak berwujud tak berbentuk. Cinta yang sebenarnya mungkin terdapat dalam hati kita semua. Cinta telah menampakan wujud, bentuk, arti, dan tujuanya berada di hati kita semua.Bila cinta mudah dimengerti pastilah mudah bagi kita untuk bahagia. Bila cinta mudah dipahami pastilah mudah bagi kita untuk tersenyum. Bila cinta mudah diarti pastilah mudah untuk diucapkan cinta dalam kenyataan. Memang sulit untuk dapat melakukan hal itu. Janganlah kita terus mencari arti cinta, tetapi terimalah cinta yang datang, dan lepaskanlah cinta yang pergi, biarlah semuanya berjalan sampai sang waktu menunjukan kebenaran, dengan begitu kita akan paham sesungguhnya arti cinta.
Valentine Day di Ruang Formasi
Di lingkungan novisiat MTB hari Valentine tidak ketinggalan untuk dirayakanya. Salah satunya adalah para koordinator mading memberi kesempatan para novis untuk menuliskan pengalaman atau gagasannya tentang valentine day. Yang menarik adalah kami merayakan dengan cara yang unik. Pada tanggal 14 Februari kami masing-masing novis lomba karoke sesuai dengan lagu kesukaanya. Kami sangat gembira dan sukacita karena malam itu menjadi malam hiburan sekaligus mengembangkan bakat dalam bidang vocal. Di malam itu ada yang menyanyikan lagu ber-genre dangdut, pop, slow dan ada juga yang menyanyikan dengan gaya hiphop. Tidak ketinggalan juga lagu-lagu Bahasa daerah, asing ditampilkan diberbagai era munculnya lagu tersebut diruang pendengar. Setelah selesai lomba kami mendapat kado berupa pakaian yang masih layak dipakai. Kado istimewa ini merupakan sumbangan dari donasi dan juga ditambah dengan permen dan coklat ala kadarnya. Semoga pengalaman ini menjadi sarana bagi kami untuk mengasihi sesama tidak hanya tunggu tanggal 14 Februari saja, akan tetapi setiap saat kami bisa berbagi sesuai dengan cara dan kemampuanya kita masing-masing. Sebab semuanya ini kami merayakan karena Allah mendahului mengasihi kita semua.*** (Penulis: Sdr. Rion MTB-Novis 1).
Foto sebagai ilustrasi memberi ruang untuk memaknai (foto ist.)