Panggilan Hidup Religius
Pemenuhan karena pengudusan baptisan (T. Matura: keutamaan Kristus, cinta tak bersyarat, kebebasan berhadapan dgn kepemilikan). Kesaksian akan cinta kasih Allah (Yoh 13, 34). Sebuah hubungan personal dengan Allah. “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1,21). Sebuah pilihan untuk melaksanakan nasehat-nasehat injil (Allah: primus, unum neccesarium)
Lumen Gentium 43: Panggilan hidup religius tidak terlepas dari nasehat Injil tentang: kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan merupakan “anugerah” yang telah diterima oleh Gereja dari Allah
Kaul Kemurnian:
PC 12: ‘demi Kerajaan Allah’; VC 16: ‘kasih murni Kristus…’; Redemptionis Donum: baik… lebih baik; Dimensi Kristologis, eskatologis dan eklesiologis
Pandangan Umum: tidak menikah, tidak punya keturunan,dll. Secara kodrati hidup adalah kumpulan dari relasi relasi: eros, filia, agape. Dorongan ingin terus hidup
Pandangan Baru: relasi yang memberi hidup, kreatif dalam usaha penyelamatan jiwa jiwa, , motivasi untuk mengasihi dengan tulus.
Kaul Kemiskinan:
VC 21: Allah satu-satunya harta sejati manusia; J. Ridick: sikap batin
Pandangan Umum: Hidup sederhana, tidak punya apa-apa, pengabdian total.
Pandangan Baru: Kaul “merasakan kebaikan Tuhan” (FR: kebaikan tertinggi)
“Take and give”, mau menerima apa yang sulit; Prinsip “indifference” (St. Ignasius).; Memperkaya banyak orang/murah hati (2 Kor 8: 1-2); Doa Agur, Ams 30:7-8
Kaul Ketaatan:
KHK 601: ketaatan dengan semangat iman dan kasih: 1) menemukan kehendak Allah melalui orang lain; 2) jalan menuju iman dan cinta
Pandangan Umum: tidak melawan, tunduk, pasrah
Pandangan Baru: Kaul kolaborasi
“Ambillah kebebasanku” (St. Ignasius Loyola); Mencari kehendak Allah (Yoh 4:34, 5:30); Harmoni dalam hirarki (FR: membaharui bukan memusuhi).
Hidup Komunitas:
Community (Latin – cum: bersama, unus: satu); Yunani – koinos: hidup bersama
LG 1-17: memahami Gereja sebagai persekutuan sebagai sebuah prototipe komunitas religius
Aspek Teologis Komunitas
Komunitas sebagai cerminan Allah Tritunggal
Komunitas sebagai persaudaraan (hal familiar untuk pengikut Fransiskus Assisi)
Komunitas dan Kerasulan
Redemtoris Donum: Kerasulan (komunitas) selalu lahir dari anugerah khusus pendiri, yang diterima dari Tuhan dan disetujui oleh Gereja, telah menjadi karisma bagi seluruh komunitas
Komunitas dan Otoritas
Sarana untuk membina perkembangan spiritual
Mengatur untuk berbagi
Komunitas sebagai kesaksian iman
Congregavit nos in unum Christi amor menyatakan bahwa pada akhirnya kita tidak boleh lupa bahwa kedamaian dan kenikmatan kebersamaan adalah salah satu tanda Kerajaan Allah
Komunitas religious harus menjadi saksi ‘keutamaan kasih Tuhan’. Yohanes Paulus II: para religius, juga, pada masanya, dipanggil untuk memberikan kesaksian tentang pengalaman pribadi yang mendalam akan Kristus dan juga untuk berbagi iman, harapan, cinta dan kegembiraan yang terus menerus diilhami oleh pengalaman tersebut
(Sumber permenungan bahan retret Bruder MTB bersama RP Gregorius Pontus OFM)