Aku hendak menyampaikan pengajaran secara terukur, dan dengan teliti memaklumkan pengetahuan (Yesus Sirach 16:25)
Bruder Tjeu (Mathijs Jacobus Michiel Feijen) lahir pada tanggal 10 Februari 1936 di Soerrendonk, Netherland. Bergabung dengan Kongregasi Bruder van Huijbergen (CFH/MTB) pada tanggal 11 Februari 1956. Mengucapkan profesi pertama pada tanggal 15 Agustus 1957 dan Profesi Kekal pada tanggal 15 Agustus 1962. Meninggal pada tanggal 27 April 2024 dan dimakamkan di pemakaman para bruder CHF/MTB di Ste. Marie Huijbergen, Netherland pada tanggal 2 Mei 2024.
Bruder Tjeu dilahirkan pada tahun 1936 dari pasangan keluarga Mathijs Feijen dan Chatarina Maria van Geneygen. Sehari setelah ulang tahunnya yang ke 20 Tjeu terpanggil untuk bergabung dengan Kongregasi Bruder van Huijbergen.
Delapan tahun kemudian beliau di utus berangkat bermisi ke Brazil untuk bekerja sebagai pendidik di Formosa. Selain keahliannya di bidang pendidikan, ia juga menonjol karena musikalitas dan keseniannya. Setelah dari Formosa ia diangkat menjadi kepala sekolah di Cáceres, di mana ia tidak hanya memimpin, namun juga terlibat dalam pengembangan banyak kegiatan ekstrakurikuler. Di sinilah bakat kreatifnya diperoleh. Hal ini antara lain berdampak pada berdirinya band drum fanfare yang kemudian diberi nama ‘Frei Matheus fanfare’.
Ada rasa syukur yang besar atas bertahun-tahun para bruder berkarya di Brazil dapat merasakan beliau sebagai seorang yang penuh kasih dan perhatian. Terutama profesionalitasnya sebagai pendidik dan musisi untuk anak-anak dan remaja di Brazil.
Kembalinya ke Belanda pada tahun 2020 dari tanah misi Brasil merupakan hal yang sulit baginya. Itu bukan pilihan hati, tapi pilihan akal. Kesehatannya yang menurun dan perawatan medis yang dibutuhkannya membuatnya tidak mungkin untuk tinggal di Brasil.
Beberapa tahun terakhir di Huijbergen ditandai dengan semakin menurunnya kesehatan dan demensia yang terus berlanjut. Ia bisa terus mencari jalan menuju kamarnya berkat bendera Brazil yang ditempatkan di titik strategis di dalam kamarnya. Namun demikian, dia tidak kehilangan selera humornya yang tinggi selama periode ini. Tekad dan kebijaksanaannya (keras kepala) juga tetap ada. Di saat-saat yang menyenangkan dia bisa menikmati kebersamaan dengan saudara-saudaranya, secangkir kopi atau bir dan tidak lupa: kue-kue!
Akhirnya dia pindah dari kamarnya sendiri ke ruang perawatan, di mana dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kursi dekat jendela, tidur atau mengamati taman dan burung-burung. Jatuh dan patah pinggul dan membuat saudara maut semakin dekat dengannya. Dikuatkan oleh pengurapan orang sakit, dia mati dikelilingi oleh dua saudara laki-laki dan dengan penuh perhatian.
Semoga kenangan akan beliau, membawa berkat berlimpah untuk kita.
Juga atas nama Kongregasi dan keluarga, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian penuh kasih dan cinta yang diberikan kepada Saudara Tjeu. Kami juga dengan tulus berterima kasih kepada saudara saudari semua atas belas kasih dan perhatian yang kami alami setelah saudara maut menjemput Saudara Tjeu.
Persaudaraan Bruder CFH/MTB di Ste. Marie Huijbergen.