Wed. Oct 9th, 2024

MENGHASILKAN BUAH SESUAI DENGAN PERTOBATAN

(Br. Fransiskus, MTB)

Seluruh hidup kita adalah hidup dalam pertobatan. Sabda Tuhan yang akan kita dengarkan pada hari minggu ini berbicara tentang kesungguhan kita untuk bertobat dalam bingkai menantikan Tuhan pada akhir zaman. Pertobatan (metanoia) dapat diartikan sebagai pertobatan ke arah yang lebih baik. Maka, bertobat itu tidak akan pernah berhenti selama hidup kita. Dan kita harus menyadari bahwa kita juga sebagai manusia yang lemah, punya kelemahan di sana sini membuat kita selalu cenderung melakukan atau jatuh pada kesalahan bahkan pada kesalahan yang sama.

Dalam bacaan pertama(Yes 11:1-10),Yesaya menubuatkan bahwa pada akhir zaman sebuah tunas akan muncul dari tunggul Isai. Yang dimaksud oleh Yesaya itu ialah Yesus Kristus. Dia yang dipenuhl dengan Roh Tuhan akan datang sebagai hakim yang adil dan jujur. la akan membela orang tertindas dan miskin. Oleh karena kuasa-Nya tidak akan ada lagi perbuatan jahat dan busuk sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan. Dia akan dicarl-cari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Dalam Injll Matius dikisahkan juga tentang Yohanes sebagaimana telah dinubuatkan oleh Yesaya. Yohanes dikenal sebagai nabi terbesar karena ia adalah nabi terakhir sebelum kedatangan Kristus dan yang mempersiapkan jalan bagi Kristus. Yohanes berkata,”bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.

Banyak orang datang untuk dibaptis namun mengapa ketika orang Farisi dan orang Saduki datang. Yohanes melontarkan kata-kata demikian “hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat lolos dari murka yang akan datang?  Yohanes menegaskan bahwa keselamatan diterima pertama-tama bukan karena status sebagai anak Abraham tapi pertama-tama karena berbuah sesuai dengan pertobatan. Pertobatan yang dimaksud ialah dorongan dari dalam diri untuk meninggalkan kebiasaan yang kurang baik sebagaimana telah ditegaskan juga dalam bacaan kedua minggu adven pertama yaitu tentang meninggalkan perbuatan-perbuatan gelap.Maka, supaya pertobatan dapat berbuah,usaha pertobatan atau meninggalkan perbuatan-perbuatan gelap haruslah konsisten, tidak setengah-setengah, tidak hanya sekadar niat tapi dapat dilihat perwujudannya. Semoga!

By vianmtb