Oleh: Kaila Widi P
Kelas VIII B SMP Kanisius Pati, Jateng
Saya sering merasa lelah dengan kehidupan saya sehari hari. Kadang saya merasa kesepian, kurang bersyukur, mudah jenuh dan mudah mengeluh. Saya juga tahu bahwa pengalaman ini menjadi satu tantangan bagi saya karena masa pandemic membuatku merasa tak banyak berdaya. Apa yang saya alami, pasti dirasakan oleh banyak orang saat ini. Suatu pengalaman yang tidak mudah meski harus bijaksana dalam menyikapinya. Bagi satu-satunya, jalan untuk mengungkapkan semua keluh kesahku hanya kepada Tuhan, saya bercerita tentang semuanya kepada Dia. Puji Tuhan sekarang saya lebih sering merasakan kebahagiaan dari pada kesedihan.
Saya merasa bahwa Tuhan sangat menyayangiku. Buktinya saat saya down, saya selalu bercerita dengan kepada-Nya dan Dia selalu memberikan saya ketenangan. Bahkan Dia tetap mau memberikan saya kebahagiaan walaupun saya sering melakukan kesalahan. Dari sini saya dapat mengerti bahwa Tuhan selalu ada di saat saya mengalami kesulitan, di saat mengalami kebahagiaan. Saat sedih maupun senang ia selalu ada untuk anak-anak-Nya. Jika Tuhan tidak mau memberikan ketenangan saat itu, saya tidak menemukan kebahagiaan itu, mungkin saya akan menjadi anak yang hidup dalam kesedihan. Saya juga sangat bersyukur karena dengan adanya pelajaran religiusitas, saya bisa menjadi lebih dalam untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Masa pandemic yang kurasakan saat ini membutuhkan suatu relasi yang mendalam dengan Tuhan. Tuhan menjadi tempat jawabanku yang sungguh luar biasa. Dari pada-Nya mengalir suatu pengalaman rahmat. Rahmat yang diberikan-Nya membuat hatiku merasa tenang. Sebagaimana diungkapkan dalam Mazmur “Tuhan kepada-Mu hatiku menjadi tenang.” Masa pandemic aadalah masa untuk semakin dekat dengan Tuhan, masa untuk semakin mendalam dan intens untuk berjumpa dengan Tuhan. Semoga kita semua tetap mencari dan menemukan Tuhan, saat apapun situasi kita. Dia selalu mendengarkan keluhan kita. Dia selalu menjadikan kita kuat dalam menghadapi semua tantangan.