Tulisan-tulisan ini merupakan buah dari hasil bacaan rohani yang ditemukan dalam berbagai literatur untuk mendukung penghayatan hidup rohani bersama Bunda Maria. Mendorong saya untuk menemukan secara mendalam tentang penghayatan doa bersama Bunda Maria. Hasil bacaan ini diringkas dalam pokok pembahasan yang tidak diuraikan secara detail. Namun, akan lebih baik, saya tuliskan dan share-kan untuk renungan dan bahan bacaan pribadi, syukur-syukur ini membantu kita semua untuk lebih mendalam relasi kita bersama Bunda Maria dalam doa-doa kita. Ada satu hal yang menarik bagi saya tentang tata cara ibadat doa Rosario.
Kata Pengantar
I. Istilah dan makna doa Rosario
II. Pengertian doa Rosario
III. Dasar Alkitab
IV. Bahan Rosario
V. Mengapa doa rosario merupakan doa favorit
VI. Menggabungkan misteri inkarnasi
VII. Doa bersama Bunda Maria mengkontemplasikan wajah Kristus
VIII. Model Ibadat Rosario
Refleksi
I. Istilah dan makna doa Rosario
- Kata rosario berasal dari bahasa latin ‘rosarium’ akar dari bahasa inggris ‘rosa’ bunga mawar. Rosario adalah karangan bunga mawar
- Bentuk karangan bunga mawar itu lebih berarti simbolis, dari pada menunjukan bahan yang di pakai untuk membuat rosario.
- Dalam litani Santa Perawan Maria, Maria disebut sebagi bunga mawar yang ajaib
II. Pengertian doa Rosario
Beberapa pengertian doa Rosario yang dapat membantu kita mengarahkan diri pada kesatuan dengan Bunda Maria dengan pengalaman iman. Pengalaman kesatuan itu menumbuhkan kedalaman relasi kita dengan Tuhan bersama Bunda Maria. Sebagian dari kita mengalami pengalaman yang berbeda-beda dalam perjumpaan dengan Sang Bunda. Pengalaman perjumpaan itu menemukan berbagai aspek penetahuan yang menghantar kita akan lebih mengenal siapa Bunda Maria bagi kita dalam permenungan doa-doa kita. Beberapa pengertian doa Rosario dapat membantu kita menemukan secara mendalam dalam doa-doa kita bersama Bunda Maria.
Menurut Daia (2000: 8) kata Rosario berasal dari Bahasa Latin, rosarium akar kata Latin adalah rosa: bunga mawar yang berarti karangan bunga mawar. Doa rosario merupakan ringkasan dari seluruh kitab suci (Paus Pius XII). Menurut Paus Paulus VI doa Rosario merupakan doa berdasarkan Injil, sebagaimana dirumuskan oleh para imam dan ahli. Rosario mengingatkan kita pada karya keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus yang dikandung Maria dalam segenap misteri masa kanak-kanakNya sampai pada puncak peristiwa Paskah (Daia, 2000: 34-35). Doa rosario merupakan doa kepada YHWH lewat perantaraan Bunda Maria. Doa rosario merupakan devosi kepada Bunda Maria. Mungkin kita pernah mendapat pertanyaan demikian, mengapa kita menghormati Bunda Maria? Kita perlu menbedakan menyembah dan menghormati. Kita bukan menyembah Bunda Maria, tetapi menghormati Bunda Maria. Melalui perantaran Bunda Maria Allah hadir di tengah hidup manusia. Bersama Bunda Maria kita ikut ambil bagian dalam merenungkan misteri Kristus. Kita menyembah Kristus (Iman Katolik, 1996). Menurut Mgr. Suharyo dalam buku The Catholic Way (2009) kita menghormati Bunda Maria karena Bunda Maria mempuyai tempat yang paling istimewa dalam karya keselamatan Allah. Doa rosario adalah merenungkan misteri kitab suci. Sedikit kembali ke belakang, di awal daya sebutkan bahwa Doa Rosario merupakan ringkasan dari isi Injil. Tidak berarti kita tidak membaca Injil hanya mendarakan doa Rosario. Bukan itu! Yang pertama dan utama kita membanca Injil. Kita tetap membaca Injil secara tekun dan mampu merefleksikannya dalam sejarah keselamatan. Injil merupakan refleksi perjalanan iman umat. Kisah-kisah dalam Injil tidak pertama-tama menujukan kisah historis tetapi peristiwa iman. Dalam iman kita mengenal Kristus yang seperti apa pada masa kanak-kanak, berkarya, sengsara dan wafat?
III. Dasar Kitab Suci
Sedikit untuk memberikan gambaran tentang pemahaman dasar alkitabiah yang dapat menjadi landasan kita untuk merenungkan misteri kasih Allah dan Sang Bunda-Nya. Kasih Allah yang terpancar dalam diri Bunda Maria patut kita renungkan sebagai dasar untuk merenungkan misteri-misteri Rosario suci dalam doa-doa kita setiap hari. Mendaraskan doa Rosario tidak lain adalah menatap Wajah Krsitus bersama Maria (RVM, 3). Allah yang menjadi manusia mengalami suatu penderitaan, sengsara, wafat di kayu salib dan kemenangan atas maut melalui kebangkitan. Kita akan menemukan makna terdalam dalam doa-doa Rosario ketika kita memahami maksud setiap doa-doa kita. Hal ini membantu kita untuk ikut ambil bagian dalam setiap pendasaran doa-doa kita. Tahap permenungan-kita perlu memulai dari awal ketika Yesus datang ke dunia, berkarya, menderita hingga wafat. Misteri Rosario suci mengajak kita untuk membuka diri terhadap kisah-kisah Yesus yang menjadi manusia sekaligu Allah. Sebagaimana dalam konsili Khaldeson (451) bahwa Ia sungguh Allah dan sungguh manusia.
Dalam kitab Yesaya 11:1 “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.” Makna isi dari ayat kitab Yesaya 11:1
- Tunasà keturunan baru isai
- Tarukà melambangkan Maria
- Buahà melambangkan Yesus lahir dari Maria
Santo Louis de Monfort menjelaskan secara rinci
- Mawar: melambangkan Yesus dan Maria dlm kehidupan, kematian dan keabadian.
- Daun mawar hijau: misteri-misteri gembira
- Durinya: misteri-misteri sengsara.
- Bunganya: misteri kemuliaan Yesus dan Maria
- Kucupnya: masa kanak-kanak Yesus & Maria.
- Kelopaknya: penderitaan Yesus dan Maria.
- Mawar mekar: kemenangan dan kemuliaanYesus dan Maria.
- Rosario: melambangkan keagungan dan keharuman Yesus dan Maria.
IV. Bahan Rosario
- Sejarah sejak awal
-
- Salib yang berkorpus Yesus
- Skapulir berkorpus Maria
- Enam (6) butir manik-manik besar: mendaraskan doa Bapa Kami
- Lima puluh tiga (53) manik-manik kecil
- Perkembangan selanjutnya
-
- Satu (1) butir manik-manik besar: Bapa Kami
- Tiga (3) butir manik-manik kecil: doa salam Maria
- Pertama dibagi tiga lingkaran lima puluh (50) butir Salam Maria lima (5) butir manik-manik Bapa Kami
- Ciri Khas doa Rosario
-
- Terletak pada salib berkorpus Yesus dan skapulir dengan berkorpus Maria.
- Fungsinya: mengingatkan kita pada Yesus dan Maria kita berpijak dan berdoa.
4. Mengapa salib berkorpus (Chang, Majalah Duta, edisi Agustus 2007:34)
a. Istilah
-
- Corpus (bahasa latin) yang artinya tubuh
- Matius 27:38 “Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang disebelah kanan dan seorang disebelah kiri-Nya”
- Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus orang Nasaret, Raja orang Yahudi (bdk. Yoh 19:18-19)à(INDRI: Iesus Nazarenum Rex Iudorum)
b. Beberapa alasan
-
- Salib berkorpus (salib beridentitas) milik Yesus Kristus bukan milik kedua penyamun. Sedangkan salib kedua penyamun tidak berindentitas
- Mencerminkan dimensi kemanusiaan Yesus yang memang pernah hidup, menderita dan wafat di kayu salib mengudang kita sekalian untuk bersembah sujud dihadapan-Nya.
- Yesus benar-benar wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
c. Mengapa kita memilih doa Rosario pada bulan Mei dan Oktober (Gronen, 1994:175, art 362bdk juga dalam Daia, 2000:14)
Bulan Mei adalah terjadi musim semi (minta kesuburan tanah). Bulan Oktober adalah musim rontok (bersyukur atas panen). Paus Clemens XI (1667-1669) kemudian menetukan hari Minggu pertama dalam Bulan Oktorber sebagai Pesta Rosario Santa Perawan Maria untuk memperingati kemenangan di Lepanto tersebut di Timur Tengah pada tanggal 07 Oktober 1571 berkat doa Rosario dalam melawan Albigensia dan musuh-musuh Gereja khususnya yang berada di Timur Tengah kala itu.
V. Mengapa doa rosario merupakan doa favorit?
- Doa ini sederhana, mendalam maknanya dan besar kuasanya.
- Doa rosario menggambungkan kita dengan misteri inkarnasi dan keselamatan Kristus.
- Doa bersama Bunda Maria untuk mengkomtemplasikan wajah Kristus.
- Doa membuahkan damai sejahtera & kasih.
- Doa keluarga dan doa gereja.
VI. Menggabungkan misteri inkarnasi
- Bersama Bunda Maria kita dpt memperoleh peningkatan pengetahuan akan maknanya pertumbuhan hdp rohani kita (Pope, John II, Rosarium Virginis Mariae, 17)
- Kita masuk dlm kehidupan Kristus, bersama dengan Bunda Maria yg sudah terlebih dahulu tinggal dalam kesatuan dengan Dia.
VII. Doa bersama Bunda Maria mengkontemplasikan wajah Kristus
- Kita memandang Kristus sebagaimana Bunda Maria memandang-Nya. Padangan penuh iman akan campur tangan-Nya
- Pandangan sukacita pd saat kebangkitanNya dan saat menerima Roh Kudus.
- Dengan kontemplasi ini, kita mengenang Kristus dan karya penebusanNya bagi kita manusia.
- Doa membuahkan damai sejahtera dan kasih
- Doa rosario menghasilkan damai sejahtera dlm kasih.
- Membawa kita untuk berjumpa dengan Tuhan dalam misteri-misteri-Nya, sehingga kita terbantu mengenali wajah Kristus di dalam sesama kita, terutama di dlm mereka yang sakit dan menderita.
2. Doa keluarga dan Gereja
- Bertumbuh dalam kasih kepada Kristus, sesama dan Gereja.
- Keluarga adalah Gereja
VIII. Model Ibadat Rosario (Aloysius 2010: 41-43)
Cara Pertama
Cara ini merupakan cara tradisional, artinya cara yang sudah biasa dan terus-menerus dipergunakan untuk beribadat Rosario. Berikut adalah susunannya:
- Lagu Pembuka
- Tanda Salib
- Aku Percaya
- Kemulian Kepada Bapa
- Tiga kali (3x) salam Maria
- Kemulaian Kepada Bapa
- Menyusul lima (5) “persepuluhan” diselingi lima (5) misteri kudus
- Ibadat penutup dan lagu penutup
Cara Kedua
- Lagu Pembuka
- Tanda Salib
- Salam/Kata Pengantar
- Tobat
- Doa Pembuka
- Lagu
- Aku Percaya
- Ibadat Penutup dengan doa Penutup, berkat dan lagu penutup
Cara Ketiga
- Lagu Pembuka
- Tanda Salib
- Aku Percaya
- Kemulian Kepada Bapa
- Tiga kali (3x) Salam Maria
- Kemuliaan Kepada Bapa
- Menyusul lima (5) “persepuluhan” diselingi lima (5) misteri kudus
- Bacaan Kitab Suci. Hanya dibacakan atau boleh direnungkan, asal singkat (bukan kotbah)
- Ibadat Penutup dengan doa penutup, berkat dan lagu penutup
Refleksi
Bagi saya doa Rosario merupakan doa yang sangat singkat, sederhana dan memiliki makna yang mendalam. Kesederhanaan doa Rosario dapat didoakan kapan dan di mana saja. Tidak tergantung pada tempat dan aturan. Biasanya dalam perjalanan pun, terkadang saya mendaraskan doa Rosario, meskipun doanya maju mundur, kadang sudah doa Salam Maria tapi tak selesai. Saya tetap berusaha sekurang-kurang dapat didoakan satu peristiwa. Kesederhanaan doa Rosario menunjukkan bahwa doa Rosario bias dilakukan oleh siapa saja, bahkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa mendaraskan doa Rosario. Doa yang memiliki kekhasan dalam Gereja Katolik ini, sungguh menjadi mukjizat nyata. Doa ini sungguh menjadi pengalaman iman yang mendalam ketika dilakukan dengan sepenuh hati [secara sungguh-sungguh].
Daftar Pustaka
- Chang, William, OFMCap (2007). Mengapa Salib Berkorpus. Majalah Duta Keuskupan Agung Pontianak. Kalimantan Barat.
- Groenen, Cletus, OFM (1994). Mariologi. Teologi dan Devosi. Kanisius. Yogyakarta
- Lebebulan, Aloysius, MSC (2010). Penjelasan Praktis Tata Perayaan Sabda. Model Ibadat Rosario. Kanisius. Yogyakarta.
- Willem Daia, Pr (2000) Rosario. Sejarah dan misteri kuasanya. Nusatama. Yogyakarta.
- Yohanes Paulus II (2002). Rosarium Virginis Mariae 16 Oktober.
- Iman Katolik (1996). Buku Informasi dan Refrensi. Kanisius. Yogyakarta
- Mgr. Ignatius Suharyo (2009). The Catholic Way. Kekatolikan dan Keindonesiaan Kita. Kanisius. Yogyakarta.